Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa *)
Beberapa jenis mikroba itu adalah sahabat manusia yang dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik, gelombang gravitasi, sinar infra merah, kolompok yang lain bisa merubah karakter mikroba lainnya dari pathogenik menjadi non pathogenik maupun sebaliknya.
Demikian pula dapat menghasilkan asam amino, asam nukleat, enzim dan hormun. Sekaligus bisa berupa anti bakteri dan menghasilkan antioksidan. Mencegah radikalbebas, logam berat, oksidasi dan lain-lain dalam menanggulangi pencemaran lingkungan.
Dalam tanah mahluk ini mampu merubah tanah yang kurus dan patogenik menjadi tanah subur dan zimogenik. menyerap racun-racun kimia berbahaya sehingga tanaman pangan tidak lagi berbahaya bagi manusia Alangkah luasnya peranan mikroba itu.
Lima kelompok
Dalam EM terdapat lima kelompok mikroba, masing-masing bakteri itu terdiri atas fotosinthetik, laktobaksilus, ragi, aktinomycetes dan jamur fermentasi, yang masing-masing mempunyai peranan dan bekerja secara sinergis.
Yang paling berperan dalam EM adalah bakteri fotosinthesa yang dapat mensintesekan zat-zat berbahaya menjadi zat yang tidak berbahaya dan menghasikan antioksidan. Kelompok ini merupakan inti kekuatan EM, dan menurut Prof. Higa merupakan bakteri yang abadi.
Kelompok yang kedua disebut bakteri lakto bacillus, menghasilkan asam laktat. Asam laktat inilah yang menekan pertumbuhan pathogen. Yang ketiga adalah Ragi yang memfermentasi bahan organik, membuat vitamin dan asam amino. Ragi inilah yang dipergunakan membuat tape, tempe, terasi merubah susu menjadi yakult dan lain-lain.
Berikutnya aktinomycetes yang mampu mendekomposisi barang-barang dengan bongkahan besar dan keras menjadi hancur seperti xylim, tulang dan rambut dimana bakteri lain tidak mampu mendekomposisinya. Bakteri ini berlimpah adanya bahan organik. Terahir ialah jamur fermantasi yang mensintheseka asam amino dan pati serta menghasilkan anti bakteri. penicillium notatum adalah salah satu contohnya.
Mekanisme kerja
Di dalam tanah terdapat CO2, amoniak, methan merkaptan sekresi tanamam, dan bahan organik lainya. Oleh Jamur fermentsi sebagian zat tersebut dirubah menjadi alkohol, ester,dan berbagai jesis antimikroba.
Oleh ragi zat dalam tanah itu akan dirubah menjadi zat bioaktif dan sebagian lagi dirubah menjadi zat antimikroba. Fotosyinthetik akan merubahnya menjadi asam amino, asam laktat, zat-zat bioaktif lainnya seperti hormun enzim berbagai antioksidan.
Produksi dari bakteri fotosinthetik ini digunakan juga oleh ragi, bakteri asamlaktat dan aktinomycetes. Oleh bakteri asam laktat dibuatnya menjadi asam laktat; asam laktatlah yang menekan kahidupan bakteri berbahaya. Oleh aktinomysetes dirubah menjadi zat-zat antimikroba.
Dari penelitian INRC terhadap penderita aids di Afrika Selatan diperoleh hasil yang sangat menggembirakan. Antioksidan yang dihasilkan oleh mikroba EM inilah yang dapat meningkatkan kekebalan. Memungkinkan bertani di lahan yang salinitas tinggi, menurunkan radiasi nuklir. menanggulangi paparan logam berat radikal bebas dan lain-lain.
Yang jelas dapat meningkatkan produksi pertanian, peternakan, perikanan, menanggulangi pencemaran dan digunakan juga dibidang kedokteran dalam meningkatkan kekebalan dan kesehatan. Disamping itu sangat dimungkinkan bertani secara continuous cropping tanpa olah tanah. Inilah yang dimaksudkan dengan “zero tilage”.
*)Staf Ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur EM4 Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali. (Bersambung).