Perusahaan Sangkara adalah unit usaha pengelolaan sampah berbasis sumber bagi desa-desa di wilayah Kabupaten Tabanan, Badung dan Kota Denpasar dengan menyediakan dua solusi dalam menangani masalah sampah.
“Kedua solusi itu salah satu diantaranya menyangkut pengelolaan sampah organik dengan menggunakan compost bag dan Effective Microorganisms4 (EM4),” kata Pengelola Perusahaan Samkara, Made Andi Kurnia Prayoga.
Ia mengatakan, compost bag dan EM4 bermanfaat untuk membuat kompos di rumah tangga masing-masing. Sedangkan pengelolaan sampah anorganik menyediakan solusi dengan membentuk bank-bank sampah di setiap dusun (banjar) di seluruh desa di Bali.
“Kami sedang membina sejumlah banjar dan desa di sejumlah kabupaten/ kota di Bali, namun baru dua desa yang telah menjalin kerja sama dengan kami,”tutur Made Andi Kurnia Prayoga yang juga penyalur EM4 kepada pihak ketiga.
Kedua desa itu adalah Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan dan Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat. Kedua desa itu masing-masing rumah tangga diberikan satu paket compost bag dan satu liter EM4.
Kedua media tersebut sangat bermanfaat untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk bokashi yang sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanaman pekarangan di lahan sempit di rumah tangga tersebut.
EM4 produksi PT Songgolangit Persada untuk mempercepat proses penguraian sampah menjadi pupuk ramah lingkungan. Sampah-sampah yang difermentasi itu dikumpulkan kisaran 1-2 bulan dengan proses fermentasi selama tiga minggu siap dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.
Made Andi Kurnia Prayoga mengharapkan untuk selanjutnya masing-masing desa mampu menyediakan solusi untuk melakukan pemilahan sampah organik dan non organik di masing-masing rumah tangga.
Dengan pemilahan sampah organik dan non organik di tingkat rumah tangga yang sebelumnya penanganan masalah sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekarang jumlahnya sangat berkurang.
Dengan demikian semuanya akan dapat merasakan manfaat dari pengelolaan sampah menjadi lebih baik lagi, sekaligus mendorong pengembangan pertanian di lahan sempit untuk menghasilkan pangan masing-masing keluarga, ujar Made Andi Kurnia Prayoga. https://linktr.ee/em4