Oleh: Ketut Sutika

Hasil pertanian organik kini semakin ngetren untuk menghasilkan bahan pangan sehat, sehingga jenis apapun yang dihasilkan dari pertanian ramah lingkungan tanpa sentuhan bahan pupuk dan pestisida kimia mampu menghasilkan uang.

setiap orang tentu ingin mengkonsumsi makanan dan minuman herbal yang sehat, alami dan petik matang yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh yang prima dan umur panjang.

“Untuk mengembangkan pertanian organik memerlukan gagasan dan kreativitas, bagaimana menyediakan pupuk organik berkesinambungan, agar lahan pertanian tidak tergantung dengan pasokan pupuk organik dari luar, sehingga biaya menjadi lebih murah, sekaligus keuntungan bisa lebih besar,” tutur Pakar dan Pelopor Pertanian Organik Indonesia, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr.

Sosok pria enerjik itu adalah Direktur Utama PT Songgolangit Persada yang merupakan agen tunggal di tanah air untuk memproduksi dan memasarkan pupuk hayati Effective Microorganisms (EM4) ke seluruh daerah di Indonesia dengan lisensi dari EMRO Jepang.

Pertanian organik di Indonesia tahun 1992 atau 31 tahun yang silam masih merupakan hal yang aneh dan langka, karena sangat sedikit orang yang berpikir untuk itu, apalagi mengembangkannya.

Beruntung sekali, Gede Ngurah Wididana, pria kelahiran Desa Bengkel, yang akrab disapa Pak Oles itu belajar di University of The Ryukyus, Okinawa, Jepang, dan langsung belajar ilmu pertanian organik selama tiga tahun (1987-1990),dibawah bimbingan Prof. Dr. Teruo Higa, dan berhasil menyelesaikan program Master ilmu pertanian, dan membawa Teknologi Effective Microorganisms (EM) sebagai senjata ilmu pertanian organik.

Pada 1990 belum banyak ahli pertanian yang meneliti tentang pertanian organik dan teknologi EM, maka harus dibuktikan dulu kebenaran dan keunggulan teknologi tersebut.

Dr. Wididana untuk tujuan tersebut, mendirikan Yayasan Pertanian organik kyusei untuk membangun kerjasama pelatihan pertanian organik dengan Kementerian Pertanian, Badan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, guna melatih petani dengan memberikan penyuluhan tentang pertanian organik.

Kerja sama pelatihan tersebut telah berhasil melatih petani lebih dari 1.000 orang petani, dan juga memberikan pelatihan untuk menjadi pelatih (Training of Trainer), dan berhasil melatih lebih dari 100 pelatih pertanian organik di pusat pertanian organik Kyusei di Thailand.

Seiring dengan meningkatnya minat petani untuk berlatih pertanian organik, Pak Oles mendirikan pusat pelatihan pertanian organik di bawah Yayasan Instittut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) di Desa Bengkel, Buleleng, Bali, pada tahun 1997, dan telah berhasil melatih lebih dari 10.000 petani, pemerhati dan praktisi pertanian organik dalam kurun waktu 20 tahun.

Berkat serius, tekun dan fokus

Perjuangan Pak Oles untuk memajukan pertanian organik mulai terlihat sejak 2010. Usaha tersebut bisa berhasil karena keseriusan dan ketekunan Pak Oles untuk terus fokus memajukan pertanian organik.

Songgolangit Persada merupakan badan usaha yang ditunjuk langsung dari EMRO (EM Research Organization), Jepang untuk memproduksi produk Teknologi EM, yang dikenal dengan EM4, sejak 1995. Secara perlahan namun pasti, dari perjuangan pengenalan Teknologi EM dari petani tingkat bawah, sekarang sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas, oleh petani, peternak, perikanan dan pengolahan limbah.

Pulau Bali merupakan etalase pertanian organik, bisa digunakan sebagai contoh keberhasilan penerapan pertanian organik, karena didukung oleh masyarakatnya yang memegang teguh budaya Trihita Karana, yakni keseimbangan alam-manusia dan Tuhan, untuk mewujudkan kebahagiaan manusia dengan menjaga lingkungan/alam.

Salah satu langkah nyata untuk menjaga alam adalah dengan Teknologi EM, membuat pupuk organik, mengurangi racun kimia pertanian, mengolah sampah dengan Teknologi EM. Pertanian organik bisa digunakan sebagai strategi untuk mewujudkan pariwisata, yang dikenal sebagai agrowisata.

Produk-produk pertanian organik, khususnya sayur, beras dan biji-bijian, serta protein hewani sangatlah diminat konsumen, walau harganya lebih mahal daripada produk pertanian biasa.

Harga produk pertanian organik yang lebih mahal tersebut disebabkan karena kualitas produk yang lebih bagus dan juga ketersediaan produk yang lebih langka.

Oleh katena itu ada peluang yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian organik untuk menjadi bisnis unggulan. Bali yang sudah lebih dulu maju dengan penerapan pertanian organik, yang bisa memadukan pertanian organik dengan pariwisata, industri makanan, kesehatan, kecantikan dan kebugaran, akan menjadi kiblat penerapan peratanian organik di Indonesia.

Teknologi EM yang diperkenalkan Pak Oles dari Jepang mulai dilihat sebagai peluang industri pertanian baru, yang ramah lingkungan dan menguntungkan.

Pertanian Terpadu

Untuk mendukung pengembangan pertanian organik perlu menciptakan sistem pertanian terpadu, yakni di dalam lahan pertanian ada unit-unit pertanian yang saling mendukung untuk terciptanya produktivitas pertanian yang tinggi.

Semua itu dilakukan dengan cara mengusahakan peternakan, perikanan, dan pertanian tumpang sari  yakni menanam berbagai jenis tanaman dalam lahan pertanian yang sama.

Dengan sistem pertanian terpadu, limbah pertanian bisa dimakan ternak dan ikan, limbah ternak dan ikan bisa digunakan untuk pupuk organik. Contoh praktis yang sering diterapkan petani adalah beternak ayam, kambing, sapi yang diusahakan dalam lahan pertanian yang sama, dan praktik mina padi (ikan-padi) di sawah.

Untuk meningkatkan produktivitas ternak, ikan dan tanaman, didukung dengan menerapkan Teknologi EM yang  sangat berperan  yakni mengolah limbah ternak dan ikan (tanah endapan kolam) untuk pupuk, sehingga produksi ternak menjadi meningkat, karena ternak tumbuh  sehat.

Demikian juga tanah pertanian menjadi subur berkat mendapatkan pupuk organik yang berlimpah. Dengan sistim pertanian terpadu dan teknologi EM, produktivitas pertanian menjadi meningkat dan menguntungkan, serta lingkungan pertanian menjadi lestari, tutur Dr. Wididana. https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini