Dalam usus manusia yang memegang peranan penting terhadap sistem pencernaan dalam tubuh yang sehat terdapat tiga jenis mikroba yakni 20 persen mikroba yang sehat, 30 persen mikroba berbahaya dan 50 peren mikroba yang bersifat netral.
“Mikroba dengan tiga jenis sifat yang dimiliki tersebut bisa berubah-ubah yakni berguna dan bisa juga membahayakan jika kondisi lingkungan tempat hidup mengalami perubahan,” kata Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa.
Sosok pria enerjik yang telah berusia 78 tahun itu juga sebagai instruktur Effective Microorganisms (EM) pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali menjelaskan, makan makanan hasil fermentasi seperti tempe, tape yogurt dan sejenisnya dapat mempertahankan mikroorganisme netral dan tetap menguntungkan, artinya tidak berubah menjadi pathotgen yang membahayakan kesehatan bagi tubuh manusia.
Meskipun dalam tubuh manusia terdapat mikroba yang berbahaya, enzim yang berguna dalam metabolisme dan dalam tatanan yang ideal, semua mikroba itu diperlukan keberadaannya dalam tubuh manusia, karena semua jenis mikroba secara bersama-sama membentuk sebuah siklus kehidupan.
Para tokoh spiritual menyebut di bumi selalu ada dua titik kekuatan yang bisa muncul secara bergantian yakni titik degenerasi dan titik regenerasi. Jika titik degenerasi yang muncul secara dominan, maka bumi bisa mengalami kontaminasi, polusi, infeksi, pencemaran dan akhirnya mengarah pada kerusakan bumi.
Fenomena tersebut bisa berujung pada sakit, penyakit dan kematian, sebaliknya prilaku manusia selalu berbuat sesuai kaidah kelestarian alam bisa muncul kekuatan regenerasi yang siap menstimulir pertumbuhan dan peremajaan yang mengarah pada kesehatan dan kehidupan.
Gusti Ketut Riksa menjelaskan dalam filosofi masyarakat Bali dua titik kekuatan itu disebut “Rwa bineda” yakni dua fenomena alami yang ada di atas permukaan bumi, sifat-sifatnya selalu berbeda atau bertentangan antara baik dan buruk, sakit dan sehat bahkan hidup dan mati.
Semua jenis mikroba menghasilkan eskresi antara lain enzim, setiap enzim memiliki fungsi spesifik yang mampu merubah zat menjadi zat yang lain, merubah satu unsur menjadi unsur yang lain dan merubah satu senyawa menjadi senyawa yang lain.
Enzim hanya terdapat pada makluk hidup dan hanya bisa dihasilkan oleh makluk hidup dan mikroba menjadi salah satu makluk hidup tersebut. Beberapa penelitian mencatat bahwa pada enzim itu terdapat energi hidup dan menghidupkan. Tanpa enzim tidak mungkin ada kehidupan, ujar Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4 #EM4