Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, penggunaan Minyak Oles Bokashi terhadap salah satu produk unggulannya yang diluncurkan tahun 1997, atau 25 tahun yang silam, diyakini menjadi sebuah merek yang bagus yang bisa diterima oleh semua pihak.
“Minyak Oles Bokashi, yang terdiri atas tiga suku kata yang tepat diyakni kata oles adalah mantra yang tertanam di pikiran bawah sadar setiap pengguna minyak herbal asli Bali yang mempunyai multi khasiat, sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan konsumen,” kata Dr. Wididana ketika menjawab pertanyaan WS Artha, SE, SH, pewawancara “MyWORLD TV Chanel” baru-baru ini.
Dalam ruang khusus Pak Oles Channel di kantor Pemasaran PT Songgolanggit Persada Cabang Bali, di Jalan Letda Kajeng, Denpasar, ia menjelaskan tentang cikal bakal berdirinya PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang kini berkembang menjadi terbesar di Bali maupun PT Songgolangit Persada, agen tunggal di Indonesia yang mendapat lisensi dari Effective Microorganisme Research Organization (EMRO) Jepang untuk memproduksi dan memasarkan pupuk hayati (organik) EM4 ke seluruh Nusantara.
Minyak Oles Bokashi menjadi cikal bakal perusahaan dengan brebagai Produk Ramuan Pak Oles yang mengalir dan diterima masyarakat luas di Bali, berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
Minyak Oles Bokashi yang diproses dari bahan tanaman herbal berkhasiat obat-obatan sentuhan teknologi Effective Microorganisms (EM) dari Jepang mempunyai keunggulan sebagai anti virus, anti jamur dan anti bakteri.
Berkat kualitas yang terbaik dan selamanya dijaga dan dipertahankan sepanjang zaman, dengan harapan Minyak Oles Bokashi yang telah didaftarkan di empat negara yakni Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia akan selalu mengalur dan diterima masyarakat dari semua lapisan.
“Minyak Oles Bokashi dan apapun produk yang kami miliki suatu saat nanti diharapkan bisa menjadi sesuatu yang menyatu di hati sahabat dari berbagai negara di belahan dunia,” harap Dr. Wididana.linktr.ee/pakolescom