Oleh: Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr *)
Dilihat dari sejarahnya, perjalanan panjang lebih dari 25 tahun Minyak Oles Bokashi sukses diproduksi dan dipasarkan di Indonesia dan mancanegara sejak 1997.
Cikal bakal Minyak Oles Bokashi berawal dari Lengis Arak Nyuh temuan Dadong Bandung, nenek Pak Oles, yang dikembangkan secara industri, melalui proses penelitian dan pengembangan, selanjutnya Minyak Oles Bokashi berhasil dipasarkan, dan mendapat respon yang positif dari masyarakat, kemudian menjadi viral, dibicarakan dan dicari.
Itulah efek “the purple cow,” efek sapi ungu, yang unik dan menarik, seperti yang dijelaskan oleh Seth Godin, dalam bukunya The Purple Cow, yang ditulis pada 2002.
Kunci keberhasilan pemasaran adalah menjadi viral, seperti virus yang menyebar luas dengan cepat, bukan saja produknya viral untuk dilihat dan dibicarakan, tapi dibeli dan direkomendasikan, serta dibeli terus karena dibutuhkan oleh konsumen.
Untuk membuat produk yang viral dibutuhkan produk yang luar biasa, sangat bagus, dipercaya, dan didukung oleh tim dan strategi pemasaran yang kuat dan tepat.
Dadong Bandung yang sudah wafat pada 1980, jika beliau masih hidup, maka umurnya mencapai 122 tahun. Dia pastilah bangga akan produknya yang sudah dilestarikan dan dikembangkan oleh cucunya, sebagai warisan budaya pengobatan tradisional yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit, dan juga bisa menciptakan lapangan kerja untuk generasi selanjutnya.
Minyak Oles Bokashi, The Legend, legenda yang dibicarakan, diceritakan, karena manfaat dan kreativitas, inovasi dan keberanian pengembangnya untuk menjadi produk unik yang dicintai konsumen.
Dia adalah The purple cow, Si Sapi Ungu yang berlenggang melintasi jaman milenial. Bravo…!
Jaman milenial yang sangat berbeda dengan jaman Dadong Bandung dan Jaman Pak Oles, sehingga dibutuhkan kepiawaian khusus untuk mengawalnya dari produsen sampai ke tangan konsumen. Secara dasar, pengawalan setiap produk dari produsen ke konsumen harus dilandasi dengan strategi pemasaran yang kuat.
Di setiap jaman yang berbeda, strategi dan metode pemasaran terus berubah sesuai jamannya, karena teknologi dan kebutuhan manusianya yang berbeda.
Di jaman milenial yang serba elektronik, digital, cepat dan informasinya harus terus diperbaharui dengan kecepatan tinggi, karena informasinya terus di update secara formal dan informal, melalui berbagai kanal informasi, melalui web, surel dan media sosial, secara cepat, tepat dan terukur, maka Minyak Oles Bokashi juga terus menyesuaikan diri sehingga dapat berkembang mengikuti jamannya. Jika tidak, maka dia akan segera tertinggal dan dilupakan.
Tim kreatif dan tim sosial media dari Minyak Oles Bokashi bekerja fokus untuk mengawal informasinya dari berbagai sudut dan aktivitas, sehingga informasi produk Minyak Oles Bokashi bisa tetap menjadi sapi ungu yang unik, menarik dan dicari.
Minyak Oles Bokashi bisa ditemukan, dibeli oleh pelanggannya secara online ataupun offline, sehingga pelanggan tradisional bisa mendapatkan Minyak Oles Bokashi di toko atau di apotik, dan pelanggan milenial bisa mendapatkan produknya di toko – toko digital.
Minyak Oles Bokashi berhasil melintasi jamannya, jaman now, jaman.milenial, sesuai slogan pemasaran yang diikrarkan oleh tim pemasarnya, “Minyak Oles Bokashi Menembus Milenial.”
*) Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer