Dr. Wididana Nikmati Pertanian Dengan Senang Hati

0
80
Dr. Ir. Gede Ngurah Wididaa, M.Agr dalam pemberian pembekalan secara online kepada mahasiswa Unas Jakarta.

Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengaku, sangat enjoi menikmati proses pendidikan yang dilakoninya di Fakultas Pertanian Universitas Udayana sampai menyelesaikan program sarjana (S-1).

“Setelah itu melanjutkan Program Pasca Sarjana (S-2) di Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang, sekaligus belajar teknologi Effective Microorganisms (EM) selama tiga tahun, 1987-1990” kata  Dr. Wididana  pada  Webinar zoom dengan topik “Praktisi Mengajar Pengembangan Pertanian Perkotaan” dihadapan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nasional  (Unas) Jakarta, baru-baru ini.

Dr. Wididana yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta dalam mata kuliah yang dipandu dosen Unas Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr itu menambah, semua proses pendidik tentang pertanian di dalam dan luar negeri itu dinikmatinya dengan senang hati, bersyukur dan tidak ada rasa jenuh.

Semua pengalaman adalah guru-guru yang bagus yang dapat menjadi investasi yang mampu mengantarkan menjadi ahli pertanian utama.

“Semua proses belajar termasuk belajar tentang pupuk hayati Effective Microorganisms (EM) dari penemunya langsung Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar bidang hortikultura University of The Ryukyus, Okinawa, Jepang,” ujar Dr. Wididana, sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel, Kabupaten Buleleng, daerah pesisir utara Pulau Bali.

Suami Komang Dyah Setuti, S.Sn, M.i.Kom itu menambahkan, lebih dari 35 tahun proses belajar dan pengalaman bekerja dalam bidang pertanian organik sampai apa yang disebut sukses.

“Semua pengalaman menyatu dengan ilmu yang dipelajari dan langsung dipraktekkan, meraih keberhasilan maupun kegagalan yang menjadi guru utama  yang dapat dinikmati dalam kehidupan,” tutur ayah dari dua putra dan dua putri itu.

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nasional Jakarta tentu sudah bisa memetakan, lapangan kerja yang nantinya dapat  digeluti  setelah menyelesaikan pendidikan 160 satuan kredit semester (SKS).

Setiap mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik, tepat waktu, tidak membuang-buang waktu untuk selanjutnya dapat melakukan perencanaan lapangan kerja.

Lapangan kerja dalam bidang pertanian terbuka luas dan menjanjikan, apakah berusaha sendiri sebagai petani, pengusaha pertanian, pemilik usaha pertanian dalam arti luas, buat pupuk, jual pupuk, jual bibit tertentu untuk budidaya.

Semua itu dapat dilaksanakan dengan baik atas dasar kesenangan (hobi), apapun bisa dikembangkan dalam zaman modern sekarang ini bisa dijadikan sebagai sumber lapangan kerja, bahkan sampah juga bisa dijadikan uang, yakni di mana ada masalah di sana ada rejeki, kata Dr. Wididana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini