Masalah pertanian menyangkut ketahanan pangan tidak hanya dihadapi Indonesia, namun juga dialami berbagai negara di belahan dunia, terbukti G20 pertanian yang berlangsung di Bali membahas masalah lingkungan, pertanian, ekonomi dan pendidikan.
“Berbagai hal berhubungan dengan pertanian antara lain pangan, lingkungan dan kesehatan. Khusus untuk pertanian lahan pertanian dan jumlah petani menggarap setiap tahun berkurang,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr ketika tampil sebagai pembicara dalam Seminar zoom pengembahgan pertanian perkotaan yang digelar Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Unas) Jakarta, baru-baru ini.
Pakar pertanian organik yang juga akademisi Universitas Nasional Jakarta itu menambahkan, pada sisi lain jumlah penduduk semakin meningkat dan Indonesia sekarang berpenduduk 270,20 juta jiwa diprediksi tahun 2045 meningkat menjadi 400 juta jiwa.
Pertambahan penduduk yang pesat itu berbeda dengan kondisi di Jepang, karena di negeri sakura generasi tua rata-rata mempunyai satu anak sehingga pertumbuhan penduduknya dapat dikendalikan.
Dr. Wididana, alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang mengingatkan, untuk itu orang Indonesia harus produktif dan kreatif agar mampu memenuhi kebutuhan pangan.
Setiap orang memiliki pendidikan, keterampilan serta efisien dan hemat dalam segala hal. Jumlah penduduk yang besar solusinya adalah sektor pertanian yang mampu mengarah sebagai usaha industri.
Bahkan petani kecil harus mempunyai cita-cita untuk mampu menjadi petani besar, yakni mampu mengekspor berbagai jenis komoditas yang dihasilkan seperti kelapa sawit, kopi, beras merah, singkong dan berbagai jenis pangan lainnya yang diperlukan masyarakat dunia.
Untuk itu mereka yang dicetak sebagai petani mempunyai latarbelakang pendidikan sarjana pertanian, ahli ekonomi, perkebunan, kehutanan sehingga nantinya mampu mencetak pengusaha sukses dalam bidang pertanian dan kesehatan.
Indonesia memiliki lahan pertanian, perkebunan, usaha peternakan dan perikanan yang luas, hingga kini belum dimanfaatkan dengan baik, semua itu akan mampu mengangkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, ujar Dr. Wididana.