Oleh: Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr *)
Pertanian perkotaan dalam bahasa kerennya urban farming, adalah pertanian yang dilakukan di daerah perkotaan oleh masyarakat kota.
Masyarakat kota memiliki potensi untuk mengembangkan pertanian organik, walupun dalam skala terbatas, lahan sempit, diusahakan di dalam pot, di tanah pekarangan, di atas lantai atap, di beranda dan di teras yang sempit.
Pertanian dengan niat dan usaha yang dilakukan dengan hobi, meskipun di lahan sempit akan memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan, misalnya untuk sayur-sayuran, tanaman bumbu, umbi (kentang dan keladi) maupun pisang.
Pertanian perkotaan yang semuanya dilakukan dengan menanam tanaman di dalam pot atau di pekarangan sempit, akan memberikan hasil panen yang cukup untuk kebutuhan sayur/ makanan di saat mendesak.
Tanaman bunga-bungaan juga bermanfaat untuk memberikan keindahan dan menyediakan bunga untuk kebutuhan sembahyang di keluarga.
Tanaman pisang memberikan daun untuk membungkus makanan saat membungkus masakan yang dikukus, bunga pisang dan anakan pisang yang muda bisa digunakan untuk sayur.
Pertanian perkotaan harus terus digerakkan menjadi suatu gerakan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat kota dan juga memberikan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan, tanah, udara dan air kota menjadi lebih bersih.
Limbah organik dapur didaur ulang menjadi pupuk organik dengan Teknologi Effective Microorganisms (EM) untuk mebuat pupuk organik fermentasi, yang sangat banyak manfaatnya untuk menyuburkan tanah di dalam pot dan di pekarangan.
Pembuatan pupuk organik dari limbah organik dapur dapat mengurangi pembuangan sampah organik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sampah organik dari rumah tangga menyumbang lebih dari 50% sampah, sehingga gerakan pembuatan pupuk Bokashi dengan mendaur ulang limbah organik dapat mengurangi pembuangan limbah organik.
Pertanian organik di perkotaan juga memberikan dampak yang positif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota, yaitu untuk mengembangkan hobi bertani dan menikmati hobi pertaniannya untuk relaksasi dan penyembuhan.
Keindahan tanaman yang ditanam dalam pot dan pekarangan rumah akan memberikan kesejukan dan kesehatan bagi penghuni rumah. Kesibukan penghuni rumah dalam melakukan aktivitas bertani, seperti menyiram dan merawat tanaman memberikan kepuasan batin tersendiri, sehingga dampak kesehatan dan kebahagiaan untuk seluruh anggota keluarga bisa dirasakan.
Melalui aktivitas pertanian perkotaan bisa dijalin komunikasi antara penggemar pertanian perkotaan dengan membentuk komunitas, sehingga bisa dilakukan pertukaran informasi, produk dan terjalinnya komunikasi antar anggota komunitas. Komunikasi antar tetangga juga bisa menjadi semakin erat karena persamaan hobi dan minat dalam mengembangkan pertanian perkotaan.
Hasil fermentasi limbah organik dengan Teknologi EM berupa pupuk padat yang bisa digunakan untuk pupuk tanaman, dan pupuk cair yang mengandung bakteri fermentasi dan bakteri fotosintetik, yang bisa disiramkan ke aliran got untuk membersihkan air got dari polusi dan pathogen (penyakit) dan melemahkan jentik/telor nyamuk.
Air fermentasi pupuk organik tersebut juga bisa disiramkan ke toilet untuk mengurangi bau dari septik tank dan toilet. Fermentasi air dari cucian beras juga bisa digunakan untuk menyiram got dan toilet.
Pembuatan fermentasi air cucian beras bisa dilakukan di dalam botol-botol air mineral, melalui proses fermentasi selama satu minggu.
Fermentasi air cucian beras bisa dilakukan secara berkala, setiap minggu di dalam botol air kemasan, atau jirigen, untuk dituangkan ke got dan aliran air sungai, untuk menjernihkan air sungai.
Gerakan pertanian organik untuk masyarakat kota dengan teknologi EM sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan, kesehatan, ketahanan pangan.
Gerakan tersebut harus terus diusahakan, sehingga budaya pertanian bisa terus hidup dan bisa ditularkan ke generasi penerus. Masyarakat kota yang mandiri secara lingkungan dan pangan akan menggerakkan masyarakat desa dan petani untuk bersama-sama menghargai lingkungan, kesehatan dan pangan, melalui pertanian perkotaan.
*) Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Akademisi Universitas Nasional (Unas) Jakarta.