Sebanyak 27 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 3 Denpasar yang berlokasi di Jalan Maruti, kawasan Niti Praja Lumintang, Denpasar utara beserta 14 guru pendamping melakukan aktivitas belajar di alam terbuka Kang Zanger Bokashi Farm, Pak Oles Green School di Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar timur.
Puluhan siswa yang berkebutuhan khusus itu, terdiri atas jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) kelas I dan Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas I.
Kunjungan ke luar sekolah ke alam terbuka itu merupakan program kurikulum merdeka belajar, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sebagai rangkaian kegiatan proses belajar mengajar.
Menurut salah seorang guru I Made Mahardika Prayoga. S.Pd, kunjungan siswanya ke Pak Oles Green School yang mengoleksi ratusan jenis tanaman obat di atas hamparan lahan seluas 40 are itu, terkait tema I pelajaran di sekolah yakni mengenal lingkungan , tanaman obat dan pengolahan sampah.
Pengolahan sampah di SLB Negeri 3 Denpasar telah diterapkan dengan baik yang diberi nama “Jumat sekolah” yakni pengelolaan sampah organik, biopori dan komposter(organik).
Sedangkan sampah yang non organik seperti kardus, plastik dan sebagainya dipilah untuk dijadikan produk yang mempunyai nilai ekonomis.
Made Mahardika menjelaskan, dipilihnya Pak Oles Green School sebagai tujuan utama untuk belajar di alam terbuka karena lokasinya dekat, strategis, memiliki lahan yang luas
cocok dan tepat bagi siswa untuk mendukung proses belajar mengajar.
Lebih penting lagi memiliki koleksi ratusan jenis tanaman obat yang sangat bermanfaat untuk menjaga dan memelihara kesehatan. Hal ini erat kaitan dengan upaya SLB Negeri 3 Denpasar sedang merancang mengembangkan tanaman toga (tanaman obat) sehingga para siswa dapat belajar tentang tanaman obat, kemudian menerapkannya di sekolah, ujar Made Mahardika.
Kunjungan siswa SLB Negeri 3 Denpasar tersebut diterima Manajer Pak Oles Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto sekaligus memandu dan mengajar anak-anak di alam terbuka untuk mengenal tanaman obat-obatan (herbal), menanam serai, kumis kucing, cocor bebek dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Selain itu juga belajar membuat pupuk Bokashi Kotaku dari bahan kotoran sapi yang difermentasi dengan teknologi Effective Microorganisms (EM4).
Koentjoro Adijanto yang akrab disapa Pak Yoyok juga memandu siswa berkeliling melihat berbagai jenis tanaman obat yang merupakan miniatur dari bahan herbal PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali.
Puluhan siswa yang tampak ceria juga sempat melihat dari dekat ternak sapi di kandang di tengah perkebunan tanaman obat. Mereka mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan memberikan pakan ternak berupa rumput gajah.linktr.ee/pakolescom