Direktur Utama PT Songgolangit Persda Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, pertanian perkotaan (urban farming) yang diterapkan sejumlah kota besar di belahan dunia maupun di Indonesia lebih mengarah pada gaya hidup, cinta terhadap lingkungan dan kesehatan.
“Masyarakat kota yang cinta terhadap lingkungan dan kesehatan itu levelnya setingkat lebih tinggi dari rata-rata kondisi sosial masyarakat sehingga bisa berkembang menjadi usaha bisnis skala industri,” kata Dr. Widi ketika memberikan pembekalan kepada mahasiswa Universitas Nasional (Unas) Jakarta yang dipandu Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr, Rabu (5/10).
Dr. Widi yang juga Akademisi Universitas Nasional Jakarta mengungkapkan hal itu dalam kertas kerja berjudul “Pembangunan Pertanian Perkotaan Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang sejuk” secara online “.
Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa Jepang itu menjelaskan, ciri-ciri kehidupan masyarkat kota, yakni waktu yang terasa sangat terbatas, selalu tergesa-gesa dalam aktivitas sehingga menimbulkan stres (tegang).
Sebaliknya waktu banyak yang berbuang percuma seperti transportasi yang mengalami kemacetan lalu lintas, jarak tempuh ke tempat kerja yang jauh dan kegiatan kerja yang padat terutama di awal-awal pekan.
Untuk itu perlunya aktivitas pertanian perkotaan dapat dikelola dengan baik, sehingga bisa menjadi lahan bisnis yang menggiurkan, yakni bagaimana untuk menghilangkan stres atau ketegangan masyarakat kota yang dialami sehari-hari.
Masalah itu dapat diatasi dengan mengembangkan pertanian organik skala rumah tangga, meskipun di lahan sempit atau menyiasati atap rumah (rooftop) sebagai media untuk mengembangkan berbagai jenis komoditas pertanian dengan media pot.
Dr. Widi yang dikenal sebagai sosok perintis pertanian organik di Indonesia yang mengelola sejumlah pabrik memproduksi pupuk hayati Effetive Microorganisms (EM4) untuk mendukung pertanian organik di nusantara.
Untuk menghilangkan stres masyarakat kota dari aktivitas keseharian itu perlu adanya sarana kebun atau taman kota yang asri, rimbun dan menghijau sebagai upaya relasasi sehingga mampu mengatasi stres serta menghhirup udara dan oksigen yang sehat.
Dalam mengelola kebun dan taman kota untuk relaksasi sekaligus sebagai tempat pertemuan masyarakat kota dapat dirancang sebagai tempat pelaksanaan pameran hasil-hsil pertanian yang nantinya beli dan dinikmati masyarakat kota.
Hal itu dapat dikelola dengan baik dan digelar secara berkesinambungan setiap minggu, sehingga pertanian perkotaan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus masyarakat kota menikmati udara dan oksigen yang sehat dan bersih, ujar Dr. Widi.https://linktr.ee/em4 #EM4