Pertanian perkotaan (urban farming) sebagai gerakan masyarakat kota dapat dilakukan di lahan sempit masing-masing rumah tangga dengan menggunakan media pot, polybag dan lain sebagainya untuk mengembangkan berbagai jenis komoditas pertanian memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari.
“Gerakan moral yang melibatkan seluruh masyarakat kota untuk mendukung kelestarian lingkungan, tanah, air dan udara agar menjadi bersih dan sehat terhindar dari pencemaran,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididaa, M.Agr yang bernaung di bawah PT Karya Pak Oles Grup.
Dr. Widi yang akrab disapa Pak Oles juga menjabat sebagai dosen terbang Universitas Nasional (Unas) Jakarta mengungkapkan hal itu ketika memberikan pembekalan “Pembangunan Pertanian Perkotaan Mewujudkan Kemandirian Pangan dan kehidupan yang sejuk” secara online kepada mahasiswa dan dosen yang dipandu Ir, Inkorena GS Sukartono, M.Agr, baru-baru ini.
Dr. Widi, alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus, Okinawa Jepang itu menilai, pertanian perkotan dinilai sangat mendesak untuk diterapkan, karena lingkungan akibat sampah yang tidak tertangani dengan baik menjadi tercemar.
Oleh sebab itu masalah kebersihan dapat ditangani dengan baik, sampah organik, limbah organik dari dapur difermentasi dengan Effective Microorganisms (EM4), untuk mempercepat penguraian limbah organik menjadi pupuk organik. Limbah organik dapur dikumpulkan dalam ember tertutup dan tumpukan limbah disiramkan EM4, atau ditambahkan dedak untuk media tumbuh EM4.
Hal itu dinilai sangat mendesak untuk dilaksanakan, mengingat tanah dan air mulai tercemar yang bisa diatasi dengan mengembangkan pertanian perkotaan.
Demikian pula pertanian perkotaan yang dapat menghasilkan kebutuhan pangan bagi keluarga, atau kebutuhan dapur sehari-hari dapat mempengaruhi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
“Masyarakat harus kreatif dan hemat karena bahan pangan sangat strategis dan selalu harus tersedia dengan baik terutama sayur dan kebutuhan dapur lainnya,” ujar Pak Oles.
Untuk itu masyarakat kota harus hemat, efisien tidak boros, karena bahan pangan mahal sehingga masyarakat perkotaan berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri masing-masing dengan mengembangkan pertanian perkotaan.
Tanam cabai, sayur mayur dan kebutuhan dapur lainnya di dalam pot yang dapat dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat memenui kebutuhan, tidak tergantung dari pasar, ujar Pak Oles.https://linktr.ee/em4 #EM4