Staf Ahli: Karbohidrat Bikinan Alam Kandung Daya Hidup

0
75

Matahari dan bumi merupakan sumber kehidupan, bahkan banyak suku bangsa di belahan dunia menyebutkan sebagai ketuhanan bumi dan ketuhanan matahari.
“Makanan nabati mentah merupakan bentuk yang paling murni, karena matahari telah membantu butir-butir hijau daun untuk memasak air dan CO2 menjadi karbohidrat sebagai sumber makanan primer bagi semua makluk hidup,” kata Staf Ahli PT Singgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa.

Ia mengatakan, karbohidrat bikinan alam itu jelas mengandung daya hidup. Daya hidup hanya dapat diperoleh dari makanan yang masih hidup atau makanan yang sedikit saja mengalami pengolahan.

Semakin dekat dengan bentuk alaminya semakin banyak energi hidup yang dikandungnya, bahkan sejumlah literatur menyebutkan sebagai “makanan sinar matahari”.
Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan bahwa ada daya penyembuhan dalam tanaman yang menyimpan energi elektromagnetik sinar matahari dalam sel-sel yang merupakan komponen tersembunyi yang dapat memelihara kesehatan. Besar kecilnya energi tidak dapat diukur oleh manusia.

Gusti Ketut Riksa menjelaskan, manfaat buah-buahan dan sayuran yang serba mentah dapat mencerahkan mental. Sebagian besar buah paling baik dikonsumsid dalam kondisi mentah.

Setiap sayuran bisa dilengkapi dengan bumbu-bumbuan nabati agar lebih enak dan nikmat. Vitamin, mineral dan vitokemikal yang merupakan pelindung buah dan sayuran diperlukan oleh tubuh. Hal itu akan lebih baik jika dikonsumsi dalam bentuk mentah.

Dari kekuatan tumbuh-tumbuhan tersebut manusia dapat meraih vitalitas hidup. Dalam tubuh manusia daya vital itu melancarkan kerja enzim dan kerja limpah melancarkan proses detoksifikasi yang akhirnya dapat menstimulir membunuh bakteri, virus, jamur serta penyakit lainnya.

Bukti ilmiah telah menguatkan pendapat, bahwa diet makanan nabati mentah merupakan cara terbaik dan murah untuk mengatasi tekanan kehidupan modern yang mengakibatkan penyakit jantung, kanker, kegemukan dan diebetes yang mencapai tingkat epidemik.

Semua itu merupakan indikator dari negara maju yang sudah mengalami perubahan pola hidup. Selain itu diperlukan upaya untuk mengurangi penggunaan makanan dan minuman yang mengandung zat aditif serta penggunaan obat-obatan kimia.

Meriang dan flu bisa diatasi dengan kekebalan yang sudah tersedia dan dimiliki tubuh. Karena itu mereka yang tergesa-gesa memutuskan untuk mencari obat meriang dan flu ke apotik hanya sebuah tindakan emosional sesaat, tutur Gusti Ketut Riksa. https://linktr.ee/em4 #EM4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini