Pengelompokan Mikroba Dalam Teknologi EM

0
92
I Gusti Ketut Riksa saat menyampaikan materi dalam Seminar Pertanian Organik Dengan Teknologi EM4 melalu zoom.

Oleh: Ir. Gusti Ketut Riksa *)
Di Bali ada filsafat yang disebut “Rwa Bineda” yang dapat diartikan bahwa di alam maya selalu ada dua fenomena yang berbeda, bahkan bertentangan seperti baik dan buruk, subur dan tidak subur, sehat dan sakit, umur panjang dan umur pendek, yang pada akhirnya mengarah kepada sakit penyakit dan kematian. Hal ini disebabkan karena di dunia ini tidak ada yang kekal.

Setelah mengetahui hasi-hasil penelitian Effective Microorganisms (EM), saya terperangah karena kedua fenomena itu oleh Prof. DR. Teruo Higa dinyatakan penyebabnya adalah “mikroba”, yakni mahluk hidup yang sangat kecil dan tidak kasat mata.

Mengingat penemunya adalah seorang ilmiah, penelitian berdurasi selama 12 tahun dengan melibatkan banyak mahasiwa di bawah binaannya di Universits of The Ryukyus Okinawa, Japang akhirnya saya mengapresiasi sepenuhnya, apalagi teknologi itu bertujuan untuk merevitalisasi planet bumi dari berbagai pencemaran.

Di alam bebas kita mengenal istilah deteorasi, pelapukan, oksidasi yang menyebabkan berbagai peralatan akan mengalami kelemahan dan perusakan, dilain pihak kita berharap adanya regenerasi, rejuvinasi, revitalisasi, adalah dua hal yang bertolak belakang.

Konon penggabungan dan perombakan bisa terjadi bersamaan dengan istilah baru yang disebut “syntrophi” yang berasal dari kata synthesa dan entrophi. Konon nasib planet bumi ditentukan oleh resultante diantara keduanya.

Dari pernyataan tersebut, pada ahirnya mikroba itu dapat dipilah menjadi dua kelompok, yakni mikroba baik dan mikroba jahat, meskipun pengelompokannya tidak bersifat absolut.
Mikroba baik mengakibatkan regenerai, dan mikroba jahat mengakibatkan degenerasi. Lebih lanjut dikatakan bahwa mikroba baik bekerja secara fermentasi yang menghasilkan bau sedap dan yang jahat bekerja secara pembusukan dan menghasilkan bau tidak sedap.

Sebenarnya tidaklah ada bakteri yang benar-benar baik dan benar-benar jahat. Baik dan jahat itu ditentukan oleh keseimbanagan jumlah di mana bakteri itu berada. Jumlah yang seimbang menyebabkan kedua kelompok bakteri itu dapat menyambung hidupnya tanpa merusak yang lain.

Vaksinasi bukanlah sesuatu yang telak karena virus itu sangat cepat bermutasi, demikian juga membunuh mikroba dengan antibiotik seolah –olah kita menumbuhkan bakteri baru yang sulit untuk diatasi.

Tidaklah mungkin di alam ini untuk meniadakan sesuatu tanpa menimbulkan ekses baru pada bidang yang lain. Oleh sebab itu kita harus hidup berdampingan dengan mikroba dengan bermodalkan kekebalan, baik kekebalan bawaan maupun kekebalan dapatan.

*) Staf Ahli PT Songgolangit Persada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini