Upaya perawatan dan pemupukan tanaman padi dengan menggunakan pupuk organik Bokashi sentuhan Effective Microorganisms setelah tiga kali musim berturut-turut tanam mendapat perlakuan yang sama akan terjadi perubahan sangat nyata tentang kesuburan tanah.
“Meningkatnya kesuburan tanah itu antara lain lahan olah menjadi semakin dalam, sehingga pematang sawah harus ditinggikan, kandungan bahan organik bertambah,” kata Staf Ahli PT. Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa.
Ia menjelaskan, kandungan udara dalam tanah juga meningkat, tanah menjadi semakin kuat untuk memegang air, fisik dan biologi tanah secara keseluruhan juga menjadi semakin membaik.
Belauk, kecueng, kelipes, kecucutan dan larfa capung lainnya muncul dan turut berkembang dengan baik, capung akan beterbangan semakin banyak di atas lahan persawahan.
“Budaya nyeser untuk menangkap larfa guna mendapatkan larfa capung akan muncul kembali, sekaligus memperoleh protein hewani yang non kolestrol dengan mudah dan murah,” ujar I Gusti Ketut Riksa.
Demikian pula biah-biah, gonda, genjer beserta tanaman selada air lainnya akan muncul kembali yang dapat dimanfaatkan untuk sayur yang bernutrisi tinggi dan bebas kimia. Azola atau emping-emping muncul kembali untuk menyuburkan tanah.
Sementara pici-pici, kerang-kerangan air tawar berkembang semakin banyak untuk pakan bebek, padipun semakin tumbuh subur dengan rumpun yang lebih besar, anakan banyak, malainya panjang dan butir padi yang bernas secara persentase lebih banyak.
Tanaman padi menjadi lebih tahan terhadap serangan hama maupun penyakit, gabah lebih berat dan butir padi sudah siap panen meskipun daun benderanya masih hijau.
Yang lebih penting masyarakat dapat mengkonsumsi beras organik, bebas kimia dan bernutrisi tinggi. Ternak sapi dan kerbau yang mengkonsumsi jeraminya akan lebih sehat, semua makluk hidup akan bisa hidup sehat sekaligus pertanian dan organisasi pengairan tradisional subak akan terselamatkan dari kehancuran, tutur I Gusti Ketut Riksa. linktr.ee/pakolescom #EM4