Ratusan ekor kambing tampak gemuk dan sehat di UD Karya Etawa Farm, di Jalan Istana Susu, Secang Selatan, Kalipura, Banyuwangi. Ternak kambing milik Bapak Abdulazis (41) dikembangkan secara organik menggunakan teknologi Effektive Microorganisme 4 (EM4).
Suami dari Kasiani (35) mengatakan mulai beternak kambing sejak tahun 1998 dan di tahun 2003 mulai memerah susu Kambing Etawa. “Awalnya jumlah kambing dan hasil susunya masih sedikit dan hingga menemukan yang namanya harian. Dan beryukur sekarang terus mengalami peningkatan hingga sekarang tahun 2022,” ujarnya.
Awalnya Abdulazis memelihara kambing jenis Jawa Randu, Peranakan Etawa (PE) setelah itu muncul kambing bertubuh besar yaitu Kambing Etawa Ras Kaligesing dari Kabupaten Purworejo dan Kambing Senduro.
Melihat kebutuhan atau permintaan susu yang terus mengalami peningkatan, Abdulazis mencoba mengawinkan (breeding) dengan kambing imfort dari Swis dan Australia. Setelah pejantan kambing infort dibrending munculah kambing sapera ektaku yang dapat menghasilkan produksi susu tinggi.
Kambing tersebut bisa memproduski susu dua kali lipat dibandingkan Kambing Etawa. “Jadi sekarang ini sudah 50% merupakan kambing safera silangan antara Etawa, PE, Jawa Randu yang dikawinkan dengan kambing asal Swis tersebut. Sekarang sudah menjadi kambing sapera dari f1 hingga f5. Dan produksi susu perekor yang awalnya 1 liter sekarang sudah mencapai 4-5 liter,”ujar ayah 2 putri ini.
Abdulazis mengatakan, sebelumnya dengan kambing lokal yang diperah sebanyak 100 ekor hanya dapat menghasilkan produksi susu 70-100 liter per hari. Namun sekarang dengan jenis kambing sapera, dari 70 ekor kambing bisa memproduksi hingga 200 liter setiap hari.
Dari segi pemasaran tidak pernah mengalami kendala, karena permintaan susu kambing terus mengalami peningkatan. “Karena kebutuhan susu kambing cukup tinggi jadi selalu habis dari konsumen sekitar. Selain itu juga ada permintaan dari daerah Jogjakarta, Madura, Surabaya dan Bali,”ungkapnya.
Dalam menjaga kesehatan ternak kambing dan lingkungan kandang, Abdulazis selama ini secara konsisten menggunakan EM4 produk dari PT. Songgolangit Persada. Ia rutin membuat silase dari hijauan yang difermentasi dengan EM4 untuk pakan ternak kambingnya.
“Saya pergunakan EM4 untuk membuat silasa dimana dengan EM pakan bisa bertahan lebih lama. Dengan pengunaan EM pada pakan ternak akan mampu menambah protein sehingga ternak selalu sehat,” ujarnya saat ditemui tim Youtube EM.
Abdulazis yang sejak awal merintis ternak kambing telah menerapkan EM4 mengaku pertumbuhan kambingnya sangat bagus, kotoran kambing tidak berbau dan lingkungan kandang menjadi sehat. Selain untuk pakan ia juga memberikan minum dengan EM dan secara rutin menyiram atau membersihkan kandang menggunakan EM4.
“Alhamdulillah pertumbuhan kambing di sini tidak ada yang kurus dan ini sangat berpengaruh terhadap produksi susu,” ujarnya. Untuk kotoran ternak kambing, Abdulazis mengatakan banyak masyarakat yang datang untuk membeli, karena memiliki kualitas sangat bagus sebagai bahan pupuk organik. https://linktr.ee/em4 #EM4