Staf Ahli PT. Songgolangit Persada (SLP), Ir. I Gusti Ketut Riksa mengungkapkan, tanaman jeruk siam biasanya berbuah hanya sekali dalam setahun secara serempak, setelah diperlakukan dengan sentuhan teknologi Effetive Microorganisms (EM) dipupuk dengan bokashi dua kali setahun dalam dosis 7 ton per hektar serta penyiraman dengan bokashi cair sekali dalam seminggu.
“Dengan perlakuan khusus tersebut pola hidup tanaman jeruk siam berubah, dari yang berbuah menurut musim menjadi berbuah secara terus menerus sepanjang tahun,” ujar Staf Ahli PT. SLP Gusti Ketut Riksa yang juga Instruktur teknologi Effective Microorganisms (EM) dan pelatihan pertanian organik pada Yayasan Gede Ngurah Wididana (GNW) di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
PT. Songgolangit Persada didirikan oleh Dirut perusahaan tersebut Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr yang merupakan satu-satunya di Indonesia sebagai agen tunggal yang memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 pertanian, peternakan, perikanan dan EM4 limbah untuk menangani pencemaran yang mendapat lisensi dari EM Research Organization (EMRO) Jepang.
Ia menjelaskan, pada tanaman jeruk siam setiap saat muncul kuncup bunga, setiap saat itu pula ada buah seperti merica sebesar kelereng, buah muda dan buah siap panen. Ini berarti dengan teknologi EM, jeruk siem bisa mewujudkan pelayanan secara berkesinambungan kepada konsumen dan pelanggan.
Teknologi EM juga dapat menghindari fluktuasi harga. Perubahan pola berbuah itu ditemukan pada tanaman belimbing, sirsak, limau dan beberapa jenis mangga. Indikator yang tampak jelas, munculnya bunga tidak lagi serempak, namun bertahap di setiap pohon, kondisi itu sangat berbeda dengan yang biasanya.
Gusti Riksa menjelaskan, penyiraman dengan bokashi cair dapat mengakibatkan pertumbuhan yang baiknya pada tanaman pepaya. Demikian juga penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) atau pupuk pelengkap cair (PPC) yang dibuat dari berbagai jenis bahan organik yang diferementasi dengan EM.
Zat pengatur tumbuh organik dilakukan pada tanaman mentimun dan dapat memacu pertumbuhan yang menggembirakan, bahan-bahan bokashi cair dan PPC/ZPT ini digunakan limbah organik yang kaya akan auksin, sitokinin dan giberalin yang selanjutnya difermentasi EM. Sebagian disirimkan ke tanah dan hasil saringan disemprotkan ke daun, tutur Ir. Gusti Ketut Riksa. https://linktr.ee/em4 #EM4