Staf Ahli PT. Songgolangit Persada (SLP) Ir. I Gusti Ketut Riksa mengungkapkan, keterlibatan energi alam semesta berperan dalam membentuk enzim dan energi hidup, karena tanpa energi alam semesta, enzim beserta energi hidupnya tidak mungkin terbentuk.
“Energi alam semesta merupakan energi atau vitalitas bumi dan energi mataharti, bahkan ada yang menyebut ketuhanan bumi dan ketuhanan matahari yang menciptakan sesuatu kehidupan,” ujar Staf Ahli PT SLP Gusti Ketut Riksa yang juga Instruktur teknologi Effective Microorganisms (EM4) dan pelatihan pertanian organik pada Yayasan Gede Ngurah Wididana (GNW) di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
PT. Songgolangit Persada didirikan oleh Dirut perusahaan tersebut Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr yang merupakan satu-satunya di Indonesia sebagai agen tunggal yang memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 pertanian, peternakan, perikanan dan EM4 limbah untuk menangani pencemaran yang mendapat lisensi dari EM Research Organization (EMRO) Jepang.
Ia menjelaskan, enzim beserta daya hidup yang terbentuk dari mikroba, yang akhirnya bisa ditengarai dapat menunjukkan muzijat, karena enzim itu hanya terdapat pada makluk hidup. Dalam hal ini keterlibatan energi alam semesta tentu tidak dapat diabaikan dalam pembentukan enzim dan energi hidup.
Enzim dalam tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian terbesar yakni pertama enzim percerna yang terlibat dalam pencernaan dan penyerapan makanan dan kedua enzim metabolisme yang merubah berbagai jenis gizi dalam makanan menjadi zat atau senyawa yang diperlukan untuk kehidupan.
Dalam kehidupan tulang manusia bukan berasal dari tulang, demikian pula rambut bukan berasal dari rambut dan juga kuku manusia bukan terbentuk dari kuku, Semuanya sebagai hasil kerja metabolisme enzim yang membuat tulang dari non tulang. Demikian pula rambut dari non rabut dan kuku dari non kuku.
Secara logika dapat disimpulkan apabila mikroorganisme EM terpelihara secara baik di usus, ia juga akan terbuat yang sama antara lain menghasilkan enzim. Prof. Dr.Teruo Higa sendiri telah menyeleksi mikroba dalam formula EM.
Di dalam formula EM menurut Prof Higa hanya ada mikroba yang baik atau menguntungkan sekaligus sebagai mikroba yang bersahabat dengan manusia, tutur Gusti Ketut Riksa seraya mengaku rutin mengkonsumsi cairan EM aktif sejak tahun 1995 hingga sekarang.