Sungai Badung yang membelah Kota Denpasar, Bali telah ditata apik sehingga menarik masyarakat untuk rekreasi atau sekedar duduk di bantaran sungai saat waktu senggang bersama anggota keluarga.
Demikian juga Sungai Bindu yang mengalir di daerah Kesiman, Denpasar Timur juga telah ditata Pemerintah kota setempat, sehingga sungai dan lingkungannya menjadi bersih, indah dan lestari.
Gambaran Sungai Badung dan sungai-sungai kecil lainnya yang mengalir di Kota Denpasar dan sekitarnya yang dulunya terkesan kotor, kini telah sirna, bahkan masyarakat dengan mudah bisa turun ke sungai menelusuri anak tangga di sungai di sekitaran pasar Badung.
Lingkungan cukup bersih disepanjang bantaran Sungai Badung yang bermuara hingga waduk di Nusa Dua, tempat penampungan air baku PDAM keperluan masyarakat di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya.
Air saluran pembuangan limbah dari masing-masing rumah tangga di Kota Denpasar dan sekitarnya yang mengalir ke Sungai Badung kemudian ditampung ke Waduk Nusa Dua untuk air baku di daerah Kabupaten Badung bagian selatan.
Oleh sebab itu air sungai Badung perlu dipelihara dan dijaga kebersihan dan kelangsungannya, agar terhindar dari pencemaran lingkungan. Untuk itu Direktur Utama PT. Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengharapkan para ibu rumah tangga maupun seluruh keluarga masing-masing di Kota Denpasar, Bali dan berbagai daerah lainnya di Indonesia dapat lebih mengintensifkan gerakan fermentasi air cucian beras fermentasi dengan pupuk hayati Effective Microorganisme 4 (EM4).
Hasil fermentasi air cucian beras dan EM4 dalam setiap satu liter dicampur ke dalam 100 liter air untuk disalurkan ke tempat pembuangan air limbah (got) dan seluruh sungai yang ada agar airnya menjadi jernih dan bersih, terhindar dari pencemaran lingkungan.
Sosok pria enerjik yang satu-satunya di Indonesia mendapat lisensi dari EM Research Organization (EMRO Jepang untuk memproduksi dan pemasaran EM4 pertanian, EM4 peternakan, EM4 perikanan dan EM4 pengolahan limbah (pencemaran) itu hasilnya telah terbukti berhasil diterapkan di Jepang, Korea, India dan Malaysia.
Kalangan ibu-ibu di empat negara tersebut sejak lama telah menampung air cucian beras dalam lingkungan rumah tangga masing-masing, untuk selanjutnya difermentasi dengan EM dalam tempat tertutup selama empat hari.
Air cucian beras hasil fermentasi EM selanjutnya dapat digunakan untuk menyiran tanaman agar tanaman tumbuh subur, atau dapat juga untuk menyiram peturasan (WC) agar mikroorganisme dalam sptitenk hidup dan berkembang.
Gerakan sosial para ibu-ibu dan semua kalangan di Bali dan daerah lain di Indonesia dapat segera menjadi keterpanggilan, sebuah gerakan sosial untuk menyelamatkan air sungai, agar sampah yang hanyut terbawa air tidak mengakibatkan polusi dan pencemaran lingkungan.
Keterpanggilan dan gerakan sosial itu telah dilakukan kalangan ibu-ibu rumah tangga di sejumlah negara yang telah terbukti keberhasilannya air sungainya di negara tersebut menjadi jernih, terhindar dari pencemaran lingkungan.
Tingkatkan Kualitas Air
Dr. Widi, alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang itu menjelaskan, EM.1 (nama internasional EM, di Indonesia EM4) untuk meningkatkan kualitas air sungai.
Kerusakan lingkungan air akibat pencemaran air dan tanah dari penggunaan bahan kimia untuk pertanian, membuang limbah padat dan cair ke sungai, serta akibat erosi dan penggundulan hutan menyebabkan kualitas air sungai semakin menurun.
Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap penurunan kualitas kesehatan manusia, hewan dan tanaman. Kualitas sir sungai dapat ditingkatkan dengan menambahkan EM.1 ke tanah/ lumpur dasar sungai, dengan cara menenggelamkan EM mudball (bola tanah lumpur yang mengandung bakteri EM.1).
EM mudball akan jatuh ke dasar sungai dan bakterinya hidup dan berkembang di dalam lumpur sungai. EM.1 berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme lokal yang ada di sungai untuk meningkatkan kualitas air sungai.
EM.1 juga berfungsi untuk meningkatkan kandungan oksigen di dalam air, sehingga pembusukan di dalam air dan lumpur sungai tidak terjadi. EM mud ball berfungsi untuk menguraikan endapan lumpur dan bahan organik di dalam air sungai secara fermentasi, sehingga kualitas air sungai menjadi lebih baik dan jernih.