Oleh: I Gusti Ketut Riksa *)
Pada era milinium sekarang ini banyak masyarkat beralih dari pangan konvensional ke pangan organik, bahkan karena langkanya produk organik, banyak diantara mereka menanam pangan sendiri yang menekankan pertanian organik.
Hal itu berkat pertanian organik memiliki banyak keunggulan diantaranya bebas dari residu kimia berbahaya, produk pertanian organik juga dikenal dengan sebutan lainnya yakni “makanan sinar matahari”.
Alasan yang kedua mengungkapkan yakni sinar matahari memiliki energi alam, yang dapat meningkatkan kekebalan serta menyembuhkan berbagai jenis penyakit, karena banyak mengandung energi hidup yang disebut “life power”.
“Life power” tersebut konon terbentuknya pada hijau daun saat terjadi proses asimilasi. Para peneliti telah menyimpulkan bahwa produk organik dengan produk kimia jauh berbeda, namun masih jarang orang menghiraukannya.
Pangan organik yang sekarang beredar harus dilengkapi dengan sertfikat organik, atau melalui jalur khusus dengan persyaratan yang cukup ketat antara lain, tempat tumbuhnya harus bebas kimia sekurang-kurangnya selama tiga tahun dan bebas dari pemakaian pestisida dan herbisida berbahaya.
Tanaman organik non Effective Microorganisme (EM) mungkin baru akan bebas kimia berbahaya selama 3 tahun penanaman, sehingga aman dikonsumsi dan baik untuk memelihara serta menjaga imum tubuh untuk tetap prima.
Menurut Prof Dr. Teruo Higa dengan penggunaan teknologi EM di sektor pertanian, residu kimia berbahaya beserta polutan lainnya segera akan dilahap habis oleh mikroba EM baik di udara di dalam tanah maupun di air.
Hal itu berkat adanya amoniak, hidroginsulfida trimetilhylamine, methylmercaptan, radikal bebas dan polutan lainnya yang merupakan substrat/makanan dari mikroba EM.
Dalam berbagai percobaan, residu racun itu mampu bertahan maksimum setahun bahkan di beberapa tampat hanya mampu bertahan dalam waktu satu minggu. Oleh karena itu kita akan mampu sesegera mungkin mendapatkan produk organik dengan menggunakan teknologi EM.