Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, sampah organik adalah materi yang bisa didaur ulang menjadi energi untuk tanaman, berupa pupuk organik.
“Sampah organik berasal dari sisa-sisa atau limbah pasar tradisional, rumah tangga, hotel dan restoran, peternakan dan pertanian, serta industri pengolahan makanan yang dapat diolah menjadi pupuk organik yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,’ kata Gede Ngurah Wididana.
Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang telah berpengalaman dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk organik dengan teknologi Effective Microorganisms (EM) dari negeri Matahari Terbit, sejak 32 tahun yang silam.
Untuk itu ikuti webinar mengolah sampah organik menjadi pupuk organik, menjadi hobi, bisnis, dan juga untuk melestarikan lingkungan, menciptakan lingkungan yang bersih pada hari Rabu, 27 Juli 2022 dan segera mendaftarkan diri dengan link pendaftaran https:bit.ly/EMLINGKUNGAN, pass word EM4 Bali ID zoom 912 9363 7210.
Webinar tersebut menampilkan tiga pembicara terdiri atas I Ketut Darmawan, SP.T pengelola tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (PTS3R ) Kabupaten Klungkung, Bali dan I Komang Suryawan, aktivis komunitas Edan dan H2C Bali yang juga peraih penghargaan teknologi tepat guna tahun 2022 dari Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta.
Selain itu juga tampil Direktur Utama PT Songgolangit Persada Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yakni sosok pria enerjik yang pertama mengadopsi teknologi EM dari Jepang ke Indonesia tahun 1990 atau 32 tahun yang silam dengan moderator Ketut Jadiasa, S. Sos.
PT Songgolangit Persada adalah satu-satunya di Indonesia mendapat lisensi dari Effective Microorganisms Research Organization (EMRO) Jepang untuk memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 pertanian, EM4 peternakan, EM4 perikanan dan EM4 lingkungan untuk mengatasi pencemaran ke seluruh Nusantara.