Komunitas Enerjik Dinamis Andal dan Inovatif (Edan) berhasil memodivikasi tong plastik berkapasitas 160 liter, sebagai wadah untuk mempercepat proses pengolahan sampah, limbah organik dan sisa-sisa makanan menjadi pupuk padat maupun pupuk organik cair (POC) dengan menggunakan teknologi Effetive Microorganisme (EM4).
“EM4 digunakan sebagai dekomposter atau dapat dicampur dengan molase atau cairan gula merah dan air yang mampu mempercepat proses mengurai sampah menjadi pupuk padat maupun pupuk cair, tergantung dari bahan baku limbah organik yang dimasukkan ke dalam tong plastik modivikasi tersebut,” kata Pembina Komunitas Edan I Komang Suryawan di Banjar Sintig, Desa Sibang Kaja, Kabupaten Badung.
Sosok pria yang bermukim di Desa Sibang, Kabupaten Badung, 43 tahun yang silam itu pernah meraih penghargaan teknologi tepat guna dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta tahun 2022.
Ia menuturkan, sampah dan limbah organik yang berasal dari sisa-sisa yang tidak berguna dari rumah tangga dimasukkan ke dalam tong plastik, berkat sentuhan EM4 produksi PT. Songgolangit Persada dalam waktu sebulan dapat memproduksi dua jenis pupuk yakni pupuk padat dan pupuk organik cair.
Bahkan pupuk cair dapat dipanen setiap 10 hari yang langsung bisa digunakan untuk menyiram dan menyuburkan tanaman. Pupuk yang dipanen dalam tong plastik modivikasi itu bisa dipanen secara terus menerus tergangung dari bahan baku sampah dan limbah organik yang dimasukkan ke dalam tong khusus tersebut.
“Kalau lebih banyak memasukkan limbah buah atau buah-buah pisang yang tidak bisa dikonsumsi karena sudah busuk atau kedaluarsa, otomatis akan lebih banyak menghasilkan pupuk cair. Demikian pula sebaliknya, jika lebih banyak memasukkan daun-daunan akan lebih banyak memanen pupuk organik padat,” tutur Komang Suryawan yang telah merintis Komunitas Edan tersebut sejak tahun 2017.
Tong plastik modivikasi berkapasitas 160 liter untuk membantu mengatasi masalah sampah sekaligus memproduksi pupuk organik secara mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan itu mulai diterapkan masyarakat antara lain di Desa Sibang, Punggul, Angantaka, Blahkiuh, Kabupaten Badung, Kelurahan Abianbase, Kabupaten Gianyar dan di Pemerintah Kabupaten Karangasem.
Kembangkan Potensi Desa
Komang Suryawan ketika dikunjungi tim EM Yuotube Channel yang dipimpin Kepala Pemasaran PT. Songgolangit Cabang Bali, Irkham Rosidi di rumah kediamannya Banjar Sintig, Desa Sibang Kaja, Kabupaten Badung menuturkan, komonitas Edan yang didirikan tahun 2017 atau lima tahun yang silam, bertujuan untuk membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa.
Keanggotaan Komunitas Edan yang tersebar di tiga kabupaten yakni Badung, Gianyar dan Karangasem, tidak tertutup kemungkinan bergabungnya keanggotaan dari kabupaten lainnya di Bali, kini bergerak dalam banyak sektor antara lain informasi teknologi, pemberdayaan masyarakat, menyangkut hukum dalam pemerintahan desa, masalah sampah dan lingkungan.
Suami dari Ni Wayan Budiasih itu menjelaskan, anggota komunitas Edan mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai bidang yang diemban. Komunitas Edan yang mengemban misi swadaya secara swadaya mendampingi teman-teman di desa menggali potensi dalam bidang pelayanan, membuka ruang diskusi mengelola sampah secara mandiri.
Upaya yang telah dilakukan di sejumlah desa di Kabupaten Badung, Gianyar dan Karangasem itu menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk mengembangkan potensi desa dengan harapan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di desa.
Dengan upaya itu masing-masing desa bisa lebih fokus memberikan solusi bagaimana cara mengelola sampah, membuang sampah, manajemen pengelolaan keuangan sampah dan inovasi lain dari masing-masing kabupaten di Bali dalam membantu mengembangkan desa, tutur Komang Suryawan, sosok pria enerjik ayah seorang putra dan dua putri.
Kepengurusan Komunitas Edan terdiri Pembina Komang Suryawan, Ketua I Gusti Ngurah Made Ardika, S.Kom, Sekretaris Ni Putu Dian Tresmiana, S.M, Bendahara Adiwirawan. linktr.ee/pakolescom #EM4