Limbah organik berasal dari semua aspek kehidupan dalam rumah tangga maupun dari lingkungan yang lebih luas dapat didaur ulang menjadi pupuk organik melalui proses fermentasi dalam waktu singkat berkat sentuhan Teknologi Effective Microorganisms (EM4) dari Jepang.
“Semakin beragam limbah organik yang kemudian dicacah menjadi bagian-bagian kecil dan kemudian difermentasi dengan starter EM ditambah sedikit gula mampu menghasilkan pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan semua jenis tanaman pertanian maupun perkebunan,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr ketika tampil sebagai pembicara utama dalam Webinar mengusung tema “Bertani Murah Meriah, Hasilnya Berlimpah”.
Ia tampil secara bergantian dengan pembicara lain yakni Rizali Anshar, S.ST, MM, Owner Youtube Channel Penyuluh Pertanian Lapangan dari Kalimantan Selatan, di hadapan ratusan peserta kalangan milenial dari berbagai daerah di Indonesia yang dipandu moderator Wibhuti Emriko B.SC M.SC.
Ngurah Wididana, alumnus program pascasarjana Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang itu menambahkan, pengolahan limbah organik juga dapat dilakukan dalam skala industri, yakni membangun suatu pabrik atau pupuk organik, mengingat limbah organik berupa sampah organik dalam lingkungan masyarakat sangat melimpah.
Sumber bahan baku yang sangat berpotensi yakni pertama dari limbah dapur, air cucian beras dari sisa-sisa makanan, limbah dari memasak maupun sisa-sisa yang tidak dimanfaatkan lagi dari rumah makan dan hotel maupun dari limbah pertanian, peternakan dan lingkungan sekitarnya.
Jika semua itu dikumpulkan akan menjadi sumber bahan baku organik yang potensial, dan hal itu sekarang mulai dikelola yang disebut dengan “zero waste” di tingkat rumah tangga maupun desa, pupuk organik hasil fermentasi itu dikembalikan lagi ke lahan sawah dan kebun untuk mendukung usaha pertanian dalam arti luas.
Pengolahan limbah organik menjadi pupuk yang cocok untuk semua jenis tanaman kini sudah mulai dilakukan petani dan masyarakat umum secara mandiri dalam lingkungan masyarakat masing-masing berkat sentuhan teknologi EM yakni produksi EM4 yang kini bisa didapatkan secara mudah hingga ke pelosok daerah pedesaan di seluruh Indonesia.
PT Songgolangit Persada (SLP) yang satu-satunya di Indonesia mendapat lisensi dari Effective Microorganisms Research Organization (EMRO) Jepang memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 mengunakan jaringan distribusi toko-toko pertanian, peternakan, perikanan dan poultry shop.
Sementara Direktur PT Songgolangit Persada (SLP) Ir. Haji Agus Urson Hadi Pramono menambahkan, toko-toko di berbagai pelosok daerah Nusantara selanjutnya menjual dan mendistribusikan EM4 untuk pertanian, perikanan, peternakan disamping untuk mengatasi limbah kepada masyarakat, petani, nelayan dan peternak.
Pemasaran produk untuk mendukung pertanian organik itu juga memiliki empat kantor cabang pemasaran yang mewilayahi seluruh wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Masyarakat luas di Indonesia sangat tertarik menggunakan EM4 dalam aktivitas keseharian, antara lain untuk bidang pertanian, perikanan, peternakan dan mengatasi limbah, karena EM harganya sangat murah dan terjangkau.
“Kami mempunyai filosofi untuk sedapat mungkin membantu petani, peternak, perikanan untuk mengusahakan, mengembangkan dan budidaya dengan biaya semurah mungkin, namun mampu meningkatkan pendapat dan membawa kesejahteraan untuk kehidupan yang lebih baik” ujar Haji Agus Urson. . linktr.ee/pakolescom #EM4