Rezali Anshar, S.ST, MM, Owner Youtube Channel Penyuluh Pertanian Lapangan dari Kalimantan Selatan menekankan, petani harus mampu mengelola risiko menekuni bidang pertanian dalam arti luas, sehingga usaha bertani murah meriah mampu memperoleh hasil yang melimpah.
“Dalam mengelola risiko itu harus didukung dengan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai mulai dari memilih bakal bibit yang akan dikembangkan hingga mengelola pasca panen,” kata Rezali Anshar ketika tampil sebagai pembicara pada webinar mengusung tema “Bertani Murah, Meriah, Hasilnya Berlimpah”.
Ia tampil secara bergantian dengan pembicara lain Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, Direktur Utama PT Songgolangit Persada di hadapan ratusan peserta kalangan milenial dari berbagai daerah di Indonesia, yang dipandu moderator Wibhuti Emriko B.SC M.SC.
Rezali Anshar yang memiliki 403.000 subscribers dan 241 video yang telah dikenal masyarakat secara meluas di jagat raya menambahkan, jika terlalu banyak mengelola risiko juga tidak baik, karena berpeluang menimbulkan kegagalan panen.
Ia mencontohkan, petani cabai tanaman piharaannya terserang penyakit antraknosa akibat bibit yang ditanamnya dengan cara membeli yang bijinya tidak diketahui asal-usulnya. Petani itu hanya tahu bibit cabai yang dibelinya itu adalah bibit lokal yang diyakninya bebas dari penyakit bawaan.
Padahal petani sejak awal memilih biji cabai untuk dijadikan bibit harus memiliki kejelian dan sangat selektif hanya memilih biji cabai yang memiliki ukuran besar dengan harapan mutu bibitnya baik tidak menimbulkan penyakit turunan.
Rezali Anshar menambahkan, petani juga harus melakukan pengolahan tanah dan menyiapkan lahan untuk ditanami cabai dengan baik, karena tanpa persiapan lahan yang matang risiko menimbulkan tanaman cabai menjadi kerdil sehingga gagal panen.
Demikian pula petani harus memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pemupukan sehingga hal itu dapat dilakukan dengan tepat, sehingga tanamannya tumbuh subur dan berbuah banyak.
Petani atau masyarakat umum dapat belajar tentang bertani murah, meriah hasil melimpah melalui media sosial yakni facebook, youtube, mengikuti seminar, membaca jurnal hasil penelitian maupun buku-buku tentang pertanian.
Para ahli bidang pertanian menulis buku dalam waktu yang cukup lama, karena disertai dengan hasil penelitian itu bisa dibeli di toko-toko buku atau secara online, kita baca dengan baik dan teliti yang membutuhkan waktu maksimal seminggu, otomatis dalam waktu singkat itu bisa memetik ilmu dalam dalam buku tersebut untuk diterapkan sebagai bekal untuk menekuni usaha pertanian.
“Petani dan masyarakat umum agar terus berusaha memperbaharui pengetahuannya dalam bidang pertanian, karena usaha sektor pertanian akan selalu ada untuk menghasilkan bahan pangan yang menjadi kebutuhan hidup umat manusia,” ujar Rezali Anshar. linktr.ee/pakolescom #EM4