Ketut Arianata (51) mengembangkan tanaman kopi Robusta varietas stek res 308 yang dibudidayakan secara organik dengan mengunakan pupuk bokashi dan EM4 produksi dari PT Songgolangit Persada di Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan tubuh subur dan cepat berbuah.
Sebanyak 1.800 pohon kopi tubuh subur di lahan seluas delapan hektar dengan jarak tanam sekitar tiga meter. Hamparan kebun kopi yang tertata rapi di lahan yang berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut tersebut tampak sudah mulai berbuah dengan biji yang cukup besar.
Arianata mengatakan kopi robusta tersebut berumur kurang dari tiga tahun namun sudah mulai berbuah.” Idealnya tanaman kopi baru menghasilkan buah bila berumur 3-5 tahun, ini semua karena kami kembangkan secara organik dengan EM4,” ujar Suami dari Ni Nengah Yuniari.
Perlakuan secara organik sudah diterapkan Arianata dari awal pembuatan lubang untuk menanam bibit kopi. Dimana ia menggali tanah berukuran 30cm persegi dengan kedalaman 27 cm. Selanjutnya galian tersebut ditaburi sedikit kapur dolomit. Setelah satu minggu ditaburi pupuk organik bokashi yang ia buat sendiri dari bahan kotoran sapi, serasah/sampah organik yang telah difermentasi dengan EM4.
“Selain menggunakan pupuk organik padat, saya juga mengunakan pupuk organik cair dari limbah kencing sapi yang telah difermentasi dengan EM4 untuk menyemprot tanaman kopi dan hasilnya sangat bagus,” ujarnya. Arianata juga mengajak sejumlah petani di desanya untuk bertani secara organik untuk pertanian berkelanjutan. linktr.ee/pakolescom #songgolangitpersada #EM4.