Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menilai, keberhasilan seseorang, individu, keluarga dan organisasi sangat tergantung dari etos kerja yang positif meliputi kerja keras, tekun, teliti, sabar, mau belajar, menghargai orang lain, waktu dan uang.
“Jika semangat kerja, budaya dan etos kerja yang positif itu diterapkan dengan baik akan mampu mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan,” kata Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles ketika membahas tentang etos kerja.
Sosok pria enerjik kelahiran Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang dikenal sebagai pelopor pertanian organik itu menambahkan, kebalikan dari etos kerja positif adalah etos kerja negatif yang berawal dari tidak yakni tidak kerja keras, tidak tekun, tidak teliti, tidak sabar, tidak mau belajar, tidak menghargai orang lain, tidak menghargai waktu dan tidak menghargai uang.
Orang yang demikian itu tentu tidak sukses dalam kehidupannya. Etos kerja seseorang dibentuk dari pendidikan keluarga dalam diri dan dalam lingkungan sekolah tempatnya mengenyam pendidikan.
Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang itu menjelaskan, etos kerja yang positif itu juga diperoleh dari kebiasaan yang membentuk karakter kerja positif, sekaligus membangun karakter kerja positif yang dibutuhkan untuk kemajuan yang bersangkutan, keluarga, organisasi maupun bangsa dan negara untuk terus maju.
Sementara etos kerja yang negatif tidak akan memberikan keberhasilan kerja, karena orang bersangkutan tidak kerja keras, tidak tekun, tidak teliti, tidak sabar, tidak mau belajar, tidak menghargai orang lain, tidak menghargai waktu dan tidak menghargai uang, tutur Pak Oles. linktr.ee/pakolescom