Gede Ngurah Wididana Mengangkat Mantu

0
215
Pasangan yang berbahagia Putu Andi Pratama dan Komang Wibhuti Emriko saat melakukan persiapan pemasangan cincin pernikahan.

Keluarga besar pasangan Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr- Komang Dyah Setuti, S.Sn. M.I. Kom melepas putrinya Komang Wibhuti Emriko, B.Sc., M.Sc menjadi istri dr. Putu Andi Pratama, S. Ked, putra pertama dari pasangan Kadek Harsono, S.S-Luh Dewi Kartika Maya Sari dari Banjar Lebah, Desa Adat Dencarik, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Acara pelepasan Komang Wibhuti Emriko, anak ketiga dari empat bersaudara itu berlangsung dalam kegiatan ritual yang dipimpin Jero Mangku Nyoman Mandat, didampingi dua pemangku lainnya di rumah kediaman Gede Ngurah Wididana di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang disaksikan Bendesa Adat Bengkel Nyoman Bawa Antara dan Bendesa Adat Dencarik, Kecamatan Banjar, Putu Kota Riasa.

Bendesa Adat Bengkel Nyoman Bawa Antara dalam acara ritual yang dihadiri kedua orang tua mempelai dan keluarga besar mempelai dari Desa Bengkel maupun Desa Adat Dencarik secara resmi melepas administra kependudukan Komang Wibhuti Emriko untuk memperoleh akte perkawinan sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 dengan suaminya dr. Putu Andi Pratama, S. Ked untuk menjadi warga Banjar Lebah, Desa Adat Dencarik, Kecamatan Banjar.

Bendesa Adat Dencarik, Kecamatan Banjar, Putu Kota Riasa siap menindaklanjuti untuk kelengkapan administri kependudukan dan memperoleh akte perkawinan pasangan suami-istri yang baru membentuk rumah tangga atas dasar cinta sama cinta dr. Putu Andi Pratama, S. Ked- Komang Wibhuti Emriko, B.Sc., M.Sc.

Bendesa Adat Bengkel Nyoman Bawa Antara maupun Bendesa Adat Dencarik Putu Kota Riasa berpesan dan mendoakan kepada mempelai agar ritual perkawinan menjalani bahtera rumah tangga berlangsung langgeng.

Prosesi adat dan perkawinan ini semoga mendapat anugrah momongan, kebahagiaan, kesejahteraan dan kesehatan, hanya berlangsung sekali seumur hidup sampai tua menjadi kakek-nenek bahkan buyut.

Sementara Gede Ngurah Wididana menasehati mantu dan putrinya untuk tetap setia dan saling menyayangi. Meskipun ungkapnnya sangat singkat namun sangat padat dan mempunyai makna yang sangat besar sebagai modal dalam menjalani bahktera kehidupan membentuk rumah tangga.

Dengan tetap setia dan saling menyayangi, bahtera kehidupan dalam rumah tangga sama-sama memikul sehingga menjadi ringan, mampu mewujudkan keluarga yang harmonis, serasi dan saling menghargai satu sama lainnya.

Semua rangkaian kegiatan ritual pawiwahan tersebut berlangsung dengan baik dan lancar berkat berkat dukungan dan peranserta masyarkat Desa Adat Bengkel dan seluruh karyawan PT. Karya Pak Oles Group Unit Bengkel.

Acara Manusia Yadnya Pawiwahan (pernikahan) di Desa Adat Bengkel tersebut diakhiri dengan tukar menukar cincin kedua mempelai, dilanjutkan dengan upacara pawiwahan secara adat dan agama Hindu di Banjar Lebah, Desa Adat Dencarik, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini