Indonesia selama ini dikenal sebagai gudang tumbuhan berkhasiat obat yang memiliki 30.000-40.000 jenis tanaman herbal tersebar dari Sabang sampai Meraoke, namun hingga saat ini belum berhasil mengangkat pengobatan tradisional menjadi pengobatan nasional seperti di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Pengobatan tradisional Indonesia masih belum mendapat tempat di negeri sendiri, bahkan sering kali dipojokkan. Beberapa kendala yang menyebabkan obat dan pengobatan tradisional tidak berkembang dengan baik, tidak lepas dari faktor bisnis, ekonomi dan politik,
Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma dalam bukunya berjudul “Manfaat dan Kegunaan Rempah, Rimpang dan Umbi “ Ensiklopedia Millenium jilid 2 menekankan, Indonesia perlu belajar dari keberhasilan RRT yang merupakan bangsa paling berhasil di dunia dalam memanfaatkan dan mengembangkan obat serta pengobatan tradisional.
RRT telah mengangkat obat dan pengobatan tradisional ke forum ilmiah dan memiliki lebih dari 10.000 referensi berdasarkan pengalaman dan pengakuan yang tertata rapi dan sempurna, yang kemudian terangkum dalam suatu disiplin, yakni ilmu kedokteran Chinese Medicine.
Di setiap provinsi di RRT tersedia paling sedikit satu perguruan tinggi kedokteran timur yang sudah dilengkapi dengan lembaga penelitian pengobatan trdisional yang disubsidi oleh pemerintah dan diuji di rumah sakit tradisional di Ang Mo Kio.
Indonesia dengan tidak disadari telah mengembangkan sistem dan konsep ketergantungan, karena hingga saat ini obat dan pengobatan masih tergantung dari obat barat, obat impor atau bahan baku obat barat 90-95 persen diambil dari luar lalu di asembling di indonesia. linktr.ee/pakolescom #pakoles #minyakbokashi